Kimia: Reaksi Teori Penggaraman (Asam Basa)


Reaksi Teori Penggaraman
(Asam Basa)

O

L

E

H

Kelompok 1

Aditya R.K
Harry Andani
Khairunnisa
M. Akbar
Rahma Rosalina

T.P 2014/2015





A.      Tujuan
Mengetahui reaksi teori penggaraman 1 sampai 7 pada buku paket Kimia.
B.       Dasar Teori
Reaksi-reaksi dalam Larutan
1.      Reaksi Asam Basa
Asam + Basa -> Garam + Air
Reaksi asam dengan basa menghasilkan garam dan air. Reaksi ini disebut dengan reaksi penetralan atau reaksi penggaraman.

2.      Reaksi Oksida Basa dengan Asam
Oksida Basa + Asam -> Garam + Air
Oksida basa adalah oksida logam yang dengan air membentuk basa dan dengan asam membentuk garam dan air. Oksida logam yang larut dalam air membentuk basa hanya oksida dari logam golongan alkali dan alkali tanah (kecuali oksida dari berilium tidak larut dalam air).

3.      Reaksi Oksida Asam dengan Basa
Oksida Asam + Basa -> Garam + Air
Oksida asam adalah oksida unsur nonlogam yang dengan air membentuk asam dengan basa membentuk garam dan air.

4.      Reaksi Logam dengan Asam
Reaksi logam dengan asam merupakan reaksi redoks. Pada reaksi ini logam teroksidasi membentuk ion logam dengan tingkat oksidasi terendah, sedangkan ion H+ mengalami reduksi membentuk gas hidrogen.
Logam yang lebih reaktif dapat mendesak logam yang kurang reaktif dari larutannya. Ururtan kereaktifan dari beberapa logam adalah sebagai berikut:
            Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
5.      Reaksi antara Dua Jenis Garam
Garam 1 + Garam 2 -> Garam 3 + Garam 4
Garam 3 dan (atau) garam 4 sukar larut dalam air

6.      Reaksi suatu larutan Garam dengan suatu larutan Basa
Garam 1 + Basa 1 -> Garam 2 + Basa 2
Garam 2 dan (atau) basa 2 sukar larut dalam air

7.      Reaksi suatu larutan Garam dengan suatu larutan Asam
Garam 1 + Asam 1 -> Garam 2 + Asam 2
Garam 2 sukar larut dalam air.

C.      Alat dan Bahan
Alat:
·         Tabung reaksi.
·         Gelas kimia.
·         Alu.
·         Lumpang.
·         Amplas.



Bahan:
·         CaCO3 (Batu Marmer)
·         Mg(s)
·         HCl
·         NaOH
·         Pb (NO3)2
·         KI
·         CuSO4
·         Ca(OH)2
·         Zn(S)

D.      Cara Kerja
       1. Uji CaCO3(s) dengan HCl (aq)
·         Tumbuk bahan marmer dengan di dalam lumpang dengan alu.
·         Ambil serpihannya dan masukkan kedalam tabung reaksi.
·         Tambahkan HCl (masukkan dengan posisi tabung agak miring).
·         Kemudian amati perubahan yang terjadi.
2. Uji Mg(s) dengan HCl(aq)
·         Ambillah amplas kemudian dilipat dua.
·         Amplas benda yang akan diuji coba hingga putih mengkilap layaknya seng.
·         Masukkan benda yang sudah diamplas kedalam tabung reaksi.
·         Tambahkan pula larutan HCl (1cm) kedalam tabung reaksi (masukkan dengan posisi tabung agak miring.
·         Sesegera mungkin tutup tabung reaksi yang berisi logam kecil dan larutan HCl tadi dengan telapak ibu jari anda.
·         Amati perubahan yang terjadi!
3. Uji NaOH(aq) dengan HCl(aq)
·         Masukan dengan larutan NaOH (1cm) dan juga larutan HCl (1cm) kedalam tabung reaksi (dengan posisi tabung agak miring).
·         Amati perubahan yang terjadi!
4. Uji Pb(NO3)2(aq) dengan KI(aq)
·         Masukkan larutan Pb(NO3)2 sebanyak 1cm kedalam tabung reaksi (masih dengan posisi tabung agak miring).
·         Masukkan pula larutan Kl sebanyak 1cm kedalam tabung reaksi.
·         Guncang perlahan dengan posisi agak miring.
·         Amati perubahan yang terjadi!
5. Uji Zn(s) dengan CuSO4(aq)
·         Masukkan Zn(s) berupa seng kecil kedalam tabung reaksi.
·         Tambahkan larutan CuSO4 berupa larutan berwarna biru sebanyak 2cm kedalam tabung reaksi (masih dengan posisi tabung agak miring).
·         Amati perubahan yang terjadi pada benda!



6. Uji Pb(NO3)2(aq) dengan Ca(OH)2(aq)
·         Masukkan larutan Pb(NO3)2 yang berupa larutan bening kedalam tabung reaksi.
·         Kemudian tambahkan larutan Ca(OH)2yang berupa larutan putih agak keruh kedalam tabung reaksi.
·         Amati perubahan yang terjadi!

E.       Hasil Pengamatan
NO.
Zat Yang Direaksikan
Hasil Pengamatan
1.
CaCO3(s) + HCl (aq)
CaCl2(aq) + H2CO3
2.
Mg(s) + HCl(aq)
MgCl2(aq) + H2(s)
3.
NaOH(aq) + HCl(aq)
NaCl(aq) + H2O(l)
4.
Pb(NO3)2(aq) + KI(aq)
PbI2(s) + 2KNO3(aq)
5.
Zn(s) + CuSO4(aq)
ZnSO4 + Cu(s)
6.
Pb(NO3)2(aq) + Ca(OH)2(aq)
Pb(OH)2 + Ca (NO3)2


1.      Pada uji percobaan no 1 sama seperti teori dasar no 2 yakni Reaksi Oksida Basa dengan Asam. Setelah diamati perlahan-lahan terjadi:
·         Air menjadi putih disertai gelembung-gelembung layaknya gas (CO2).
·         Menjadi agak dingin dan terdapat garam, CaCl2.
Persamaan Reaksi :
CaCO3(s) + HCl (aq) -> CaCl2(aq) + H2CO3
Persamaan Ion Lengkap:
Ca2++CO32- + 2H+ + 2Cl- -> Ca2+ + 2Cl- + H2O(l) + CO2
Persamaan Ion bersih:
Ca2++CO32- + 2H+-> Ca2+ + H2O + CO2
2.      Pada uji coba kedua (no 2)seperti teori dasar no 4 yakni Reaksi Logam dengan Asam dan kami gagal melakukan percobaan. Tidak menghasilkan gas letup karena pada saat menutup tabung reaksi dengan telapak ibu jari, kemungkinan terjadi kebocoran.

Namun magnesium larut disertai terbentuknya gelembung-gelembung gas. Gas itu ringan, tidak berwarna, dan mudah meletup. Sifat-sifat ini menunjukkan bahwa gas itu adalah gas hidrogen dan hal ini terjadi sebelum dan sesudah ibu jari dibuka dari tabung reaksi. Warna dari magnesium berubah menjadi lebih bersih dan timbul rasa panas.
Persamaan Reaksi:
Mg(s) + HCl(aq) -> MgCl2(aq) + H2(s)
Persamaan Ion Lengkap:
Mg(s) + 2H+(aq) + 2Cl- (aq) -> Mg2+(aq) + 2Cl-(aq) +H2(g)
Persamaan Ion Bersih:
Mg(s) + 2H+(aq) -> Mg2+(aq) +H2(g)





3.      Pada uji coba ketiga (no 3) menjadi seperti teori dasar no. 1 yakni Reaksi Asam Basa. Mengalami perubahan reaksi seperti:
·         Terdapat bintik-bintik kecil disekitar tabung reaksi.
·         Suhu air menghangat.
·         Warna larutan tidak berubah.

Persamaan Reaksi:
 NaOH(aq) + HCl(aq) -> NaCl(aq) + H2O(l)
Persamaan Reaksi Ion Lengkap:
Na+ + OH- + H+ +Cl- -> Na+ + Cl- + H2O(l)
Persamaan Reaksi Ion Bersih:
OH- + H+ -> H2O(l)

4.      Pada uji coba keempat (no 4) sama seperti teori dasar no. 3 yakni Reaksi Oksida Asam dengan Basa yang mengalami perubahan reaksi:
·         Suhu larutan berubah menjadi lebih dingin.
·         Terjadi endapan berwarna putih susu dan lama-kelamaan hilang.
·         Setelah itu larutan kembali berwarna bening. Namun proses ini memakan waktu yang agak lama.

Persamaan Reaksi:
Pb(NO3)2(aq) + KI(aq) -> PbI2(s) + 2KNO3
Persamaan Reaksi Ion Lengkap:
Pb2+ + 2NO3- + K+ + I- -> Pbl2+ K+ + NO3-
Persamaan Ion Bersih:
Pb2+ + 2NO3- + I- -> Pbl2++ NO3-

5.      Pada uji coba kelima (no 5) disebut sebagai reaksi pendesakan sama seperti teori dasar no 4 yakni Reaksi Logam dengan Asam. Terdapat beberapa perubahan hal yang terjadi pada uji coba ini yakni:
·         Tempat penguapan (diatas cairan) terasa hangat.
·          Pencampuran larutan CuSO4 dengan seng menyebabkan suhu dingin.
·          Seng yang semula putih mengkilap berubah warna menjadi hitam di sekitarnya dan juga berwarna merah bata di tengah-tengahnya beserta bintik-bintik.
·         Apabila diguncang terjadi endapan.
·         Seng menjadi sangat rapuh.
·         Proses ini terjadi lumayan cepat apabila tabung digoyang-goyangkan.
Persamaan Reaksi: 
Zn(s) + CuSO4(aq) -> ZnSO4 + Cu(s)
Persamaan Ion Lengkap:
Zn(s) + Cu2+(aq) + SO42-(aq) -> Zn2+(aq) + SO42- (aq) + Cu(s)
Persamaan Ion Bersih:
Zn(s) + Cu2+(aq) -> Zn2+(aq) + Cu(s)





6.      Pada uji coba keenam (no 6) bukan reaksi:
·         Tidak terjadi reaksi.
·         Tidak berubah warna.
·         Tidak ada perubahan suhu.
Persamaan Reaksi:  
Pb(NO3)2(aq) + Ca(OH)2(aq) -> Pb(OH)2 + Ca (NO3)2
Persamaan Ion Lengkap:
Pb2+ + 2NO3- + Ca2+ + 2OH -> Pb2++2OH-+ Ca2++2NO3-
Persamaan Ion Bersih:
Pb(NO3)2(aq) + Ca(OH)2(aq) -> Pb(OH)2 + Ca (NO3)2
F.       Pertanyaan.
Pada uji coba keberapa tidak terjadinya reaksi?
·         Tidak terjadinya reaksi ada pada uji coba keenam (no. 6).
G.      Kesimpulan
·         Pada uji percobaan 1 terjadi Reaksi Oksida Basa dengan Asam.
·         Pada uji coba 2 terjadi Reaksi Logam dengan Asam.
·         Pada uji coba 3 terjadi  Reaksi Asam Basa.
·         Pada uji coba 4 terjadi Reaksi Oksida Asam dengan Basa.
·         Pada uji coba 5 terjadi reaksi pendesakan yakni Reaksi Logam dengan Asam.
·         Pada uji coba 6 tidak terjadi reaksi yang berarti bukan reaksi.

Pada beberapa percobaan diatas. Menunjukkan reaksi teori penggaraman 1 sampai 7 ada beberapa proses reaksi yang membuat kami tercengang, karena perubahannya teramat cepat. Adapun reaksinya yang berjalan lambat. Ada yang membuat endapan, perubahan suhu, dan beberapa reaksi lain yang menakjubkan untuk diamati.
Hal ini membuktikan bahwa pada uji coba kimia apalagi pada percobaan pengujian kali ini “Teori Penggaraman 1 sampai 7” itu menyenangkan.





Comments

Popular posts from this blog

Bahasa Indonesia 10 (K13) : Jawaban Pelajaran II

Bahasa Indonesia 10 (K13): Jawaban Pelajaran III

Bahasa Indonesia: Biografi Ismail Marzuki oleh Rahma Rosalina