Jenis-Jenis Termometer
1.
Termometer Digital
Digunakan untuk mengetahui suhu objek benda atau tubuh.
Cara Menggunakan :
Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel
sebagai sensornya untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel
berupa dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya
saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip
kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan
temperatur.
Skala Suhu :
32oC – 42oC / 90oF –
107.6oF.
Kelebihan :
Pada termometer digital menggunakan logam sebagai
sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh
rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
Kekurangan :
Harganya mahal.
2.
Termometer Six-Bellani
Digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum
suatu tempat.
Cara Menggunakan :
Ketika suhu udara turun, alkohol di ruang A (tengah)
menyusut sehingga raksa di ruang B naik dan mendorong keping baja untuk
menunjukkan angka minimum. Sebaliknya jika suhu udara naik,alkohol diruang A
memuai dan mendesak raksa di ruang B turun. Sedangkan raksa di ruang C naik
untuk mendorong paku baja menunjukkan angka maksimum.Untuk mengembalikan keping
baja pada posisi semula digunakan magnet tetap.
Skala Suhu :
-20°C sampai dengan 50°C.
Jenis Zat Muai :
Alkohol dan Raksa.
Kelebihan :
Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keping baja
turun melekat pada raksa.
Ciri-Ciri
Termometer Six-Bellani Antara Lain :
·
Merupakan termometer khusus
karena hanya digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan terendah di suatu
tempat.
·
Skala
ukurnya antara -20oC sampai 50oC.
·
Menggunakan zat muai alcohol
dan raks dan dilengkapi pula keeping baja sebagai penunjuk skala.
·
Dilengkapi magnet tetap untuk
menarik keeping baja turun melekat pada raksa.
3. Termometer Ruang
Digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan.
Cara Menggunakan :
Untuk mengukur suhu suatu
ruangan,biasanya thermometer ini di gabungkan dengan berbagai alat lain
misalnya : alat penunjuk waktu,hiasan dinding,dan lain sebagainya.
Skala Suhu :
-50 samapai dengan 50.
Jenis Zat Muai :
Menggunakan zat muai logam(sebagian raksa).
Kelebihan :
Merupakan termometer maksimum, ukuran tandon dibuat
besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu.
4.
Termometer Klinis (Termometer Badan)
Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur
suhu tubuh manusia.
Cara menggunakan :
Mula-mula,periksa terlebih dahulu apakah termometer
sudah menunjukkan suhu dibawah 35°C.Jika belum,termometer kita kibas-kibaskan
sehingga menunjukkan suhu kurang dari 35°C.Selanjutnya,pasang thermometer itu
di bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira 5 menit.Setelah itu,ambil
thermometer dari tubuh dan baca pada skala termometer.Skala yang ditunjukkan
termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu.
Skala Suhu :
35°C sampai dengan 42°C
Jenis Zat Muai :
Raksa atau alkohol.
Tingkat Ketelitian :
0,1°C
Kelebihan :
Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas
wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah
pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien.
Kekurangan :
Termometer klinis harus dikibas-kibaskan terlebih
dahulu sebelum digunakan agar kembali ke posisi normal.
5.
Termometer Laboratorium
Termometer Laboratorium digunakan untuk perlengkapan
praktikum di laboratorium.
Cara Menggunakan :
Ukur suhu objek benda yang akan diukur(misalnya:
cairan), Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai
sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka
ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan
suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila
memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
Jenis Zat Muai :
Cairan raksa atau alkohol.
Kelebihan :
Skala ukurnya luas hingga di bawah nol.
6.
Termometer Bimetal
Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer
yang terbuat dari dua buah kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda
yang dikeling (dipelat) menjadi satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu
bi berarti dua sedangkan kata metal berarti logam, sehingga bimetal berarti
“dua logam”.
Cara kerja :
Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping
logam karena kepingan ini dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu.
Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi tinggi, keping bimetal akan melengkung
ke arah logam yang keoefisien muainya lebih rendah, sedangkan jika suhu menjadi
rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keofisien muainya
lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat
memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang
satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari
logam yang koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan
sebagai penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsangan berupa suhu,
maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian panjang pada logam.
Aplikasi :
Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal
juga digunakan pada lampu sein mobil, termostat, setrika, dan lain lain.
7. Termometer Raksa
Termometer air raksa adalah
termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan pada suatu tabung kaca.
Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat temperatur dapat dibaca sesuai
panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan
ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi
sebagian besar air raksa; pemuaian dan penyempitan volume air raksa kemudian
dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih sempit. Ruangan di antara air raksa
dapat diisi atau dibiarkan kosong. Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai
dengan pekerjaan di laboratorium (-40 derajat celcius sampai dengan 350 derajat
celcius).
Kelebihan Termometer Raksa :
1.
Raksa tidak
membasahi dinding tabung, sehingga pengukuran lebih teliti.
2.
Termometer
raksa mempunyai jangkauan pengukuran besar -390Csampai3570C
3.
Raksa dapat
dengan cepat mengambil kalor dari benda yang diukur sehingga suhu raksa dapat
dengan mudah sama dengan suhu benda.
4.
Raksa
mengilap sehingga mudah dilihat.
5.
Pemuaian
raksa teratur terhadap kenaikan suhu.
Kelemahan Termometer Raksa :
1.
Harga raksa
mahal dan susah dicari.
2.
Bila tabung
pecah, raksa sangat berbahaya, gas beracun.
3.
Raksa tidak
dapat digunakan mengukur lebih rendah dari -390 C,padahal suhu di
kutub Utara dan Selatan lebih rendah daripada suhu tersebut.
Adapun cara
kerja secara umum adalah :
1.
Sebelum terjadi
perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2.
Perubahan suhu
lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan volume.
3.
Volume merkuri
akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.
4.
Skala pada
termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
8.
Termometer
Alkohol
Termometer alkohol adalah termometer yang menggunkan
alkohol sebagai media pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air
raksa dengan fungsi yang sama. Tetapi tidak sama seperti air raksa dalam
termometer kaca. Isi termometer alkohol tidak beracun dan akan menguap dengan
cukup cepat. Ruang di bagian atas cairan merupakan campuran dari nitrogen dan
uap dari cairan.
Dengan meningkatnya suhu maka volumenya naik. Cairan
yang digunakan dapat berupa etanol murni atau asetat isoamyl, tergantung pada
produsen dan pekerjaan yang berhubungan dengan suhu. Karena termometer ini
adalah transparan, maka cairan yang dibuat harus terlihat dengan penambahan
pewarna merah atau biru. Termometer ini hanya bisa mengukur suhu badan makhluk
hidup (manusia dan hewan). Termometer ini tidak bisa mengukur yang tinggi
suhunya di atas 78 °C.
Satu setengah dari gelas yang mengandung kaplier
biasanya diberi label yang berlatar belakang bewarna putih dan kuning untuk
membaca skala. Dalam penggunaan termometer alkohol ini diatur oleh titik didih
cairan yang digunakan. Batas dari termometer etanol ini adalah 78 °C, dan
bermanfaat untuk mengukur suhu di siang hari, malam hari dan mengukur suhu
tubuh. Termometer alkohol ini adalah yang paling banyak digunakan karena bahaya
yang ditimbulkan sangat kecil ketika terjadi kasus kerusakan pada termometer.
9.
Termometer
Kaca
Dalam pengamatan
meteorologi dan klimatologi, umumnya digunakan termometer kaca (liquid-in-glass
thermometer) untuk peralatan Konvensional dan termometer PT-100 untuk peralatan-peralatan
digital. Termometer kaca (liquid-in-glass thermometer) umumnya
menggunakan Air raksa (mercury) untuk pengukuran temperatur diatas suhu freezing
point (-38.3 0C) dan menggunakan alkohol untuk pengukuran yang
memiliki jangkauan ukur dibawah/sekitar freezing point.
10. Termometer
Galilleo
Termometer Galileo (atau termometer Galilea), dinamai fisikawan
Italia, Galileo Galilei, adalah
termometer yang terbuat dari gelas silinder tertutup berisi cairan bening dan
serangkaian benda yang kerapatannya sedemikian rupa sehingga mereka naik atau
turun sesuai perubahan suhu. Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban.
Umumnya beban tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan
berwarna untuk efek estetika. Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam
silinder turut berubah yang menyebabkan bola kaca bergerak timbul atau
tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama dengan cairan
sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya.
Termometer
Galilea bekerja dengan prinsip daya apung. Daya apung
sendiri menentukan apakah suatu benda mengapung atau tenggelam dalam cairan,
serta memberi penjelasan mengapa perahu yang terbuat dari baja bisa mengapung
(sementara batangan baja padat dengan sendirinya akan tenggelam). Satu-satunya
faktor yang menentukan apakah suatu objek besar naik atau turun dalam suatu
cairan tertentu, berkaitan dengan kerapatan objek terhadap kerapatan cairan di
mana ia ditempatkan. Jika massa benda lebih besar dari massa cairan pengisi,
objek tersebut akan tenggelam. Jika massa benda kurang dari massa cairan
pengisi, objek tersebut akan mengapung.
11.
Termometer
Termistor
Termistor (adalah alat atau komponen
atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari
termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau
resistance), jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah.
Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat
pengukur tahanan). Termistor NTC yang tersambung pada kabel terisolasi.
Termistor ditemukan oleh Samuel
Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan nomor
#2.021.491. Ada dua macam termistor secara umum: Posistor atau PTC (Positive
Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficient). Nilai
tahanan pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC
justru kebalikannya.
Kelebihan Termistor :
a. Sensitifitas terhadap perubahan suhu
kecil sangat tinggi.
b. Ukuran kecil, mudah dibawa.
Kelemahan Termistor :
a. Skala yang digunakan non linear.
b. Mudah rusak dan rapuh.
c. Sulit dibaca, bila sudah lama kaca
menjadi keruh.
12.
Termometer Inframerah
Termometer Infra Merah menawarkan kemampuan untuk
mendeteksi temperatur secara optik selama objek diamati, radiasi energi sinar
infra merah diukur, dan disajikan sebagai suhu. Mereka menawarkan metode
pengukuran suhu yang cepat dan akurat dengan objek dari kejauhan dan tanpa disentuh
– situasi ideal dimana objek bergerak cepat, jauh letaknya, sangat panas,
berada di lingkungan yang bahaya, dan/atau adanya kebutuhan menghindari
kontaminasi objek (seperti makanan/alat medis/obat-obatan/produk atau test,dll.).
Produk pengukur suhu infra merah tersedia di pasaran. Mulai dari yang fleksibel
hingga fungsi-fungsi khusus / Termometer standar, hingga sistem pembaca yang
lebih komplek dan kamera pencitraan panas. Ini adalah citra/gambar dari
termometer infra merah khusus industri yang digunakan memonitor suhu material
cair untuk tujuan quality control pada proses manufaktur.
Kelebihan
Termometer Infra merah :
a. Non-kontak pengukuran temperatur
tidak berpengaruh pada objek yang diukur.
b. Cepat respon dan pergerakan benda
dapat diukur dan suhu transien.
c. Keakuratan pengukuran, resolusi
tinggi kecil.
d. Rentang pengukuran besar.
e. Suhu pengukuran wilayah kecil.
f. Bisa menjadi titik waktu yang sama,
garis, suhu permukaan.
g. Dapat diukur suhu mutlak, kelembaban
relatif dapat diukur.
Kelemahan Termometer Infra Merah :
a. Paparan terhadap pengaruh temperatur
pada suhu objek yang diukur.
b. Tidak cocok untuk mengukur suhu
transien.
c. Tidak mudah untuk mengukur benda
bergerak.
d. Rentang pengukuran tidak cukup luas,
dan perlengkapan.
e. Tidak cocok untuk mengukur beracun,
tekanan tinggi, dan kesempatan berbahaya.
13.
Termometer Spring
Menggunakan sebuah coil (pelat
pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif terhadap panas, pada ujung spring
terdapat pointer. Bila udara panas, coil (logam) mengembang sehingga pointer
bergerak naik, sedangkan bila udara dingin logam mengkerut dan pointer bergerak
turun. Secara umum termometer ini paling rendah keakuratannya di banding
termometer bulb dan digital. Penggunaan termometer spring harus selalu
melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe) terhadap benturan/gesekan.
Selain itu, pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala dan harus diletakkan
di tempat yang tidak terpengaruh getaran.
14. Termokopel
Pada dunia elektronika, termokopel
adalah sensor suhu yang banyak digunakan
untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik
(voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis
konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan
suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C.
Termokopel paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas,
hingga 2300°C. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu
yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi, contohnya rentang suhu
0--100 °C dengan keakuratan 0.1 °C. Untuk aplikasi ini, Termistor dan
RTD lebih cocok.
Contoh
Penggunaan Termokopel yang umum antara lain :
a. Industri besi dan baja.
b. Pengaman pada alat-alat pemanas.
c. Untuk termopile sensor radiasi.
d. Pembangkit listrik tenaga panas
radioisotop, salah satu aplikasi termopile.
Kelebihan
Termokopel :
a. Layar mudah dibaca
tidak mudah keruh, skala terlihat jelas.
b. Tahan lama, tidak
mudah rusak.
c. Respon terhadap
perubahan suhu, sangat cepat diterima.
d. Lebih akurat.
e. Dapat mengukur variasi suhu lebih
dari jarak kurang dari 1 cm.
f. Kelemahan
Termokopel.
g. Hanya mengukur
perbedaan suhu.
h. Sulit untuk mengkalibrasi.
i.
Perlengkapan
tambahan cenderung mahal.
15.
Termometer Digital Pacifier
Jika balita sering menggunakan
pacifier atau empeng, maka dapat menggunakan termometer yang berbentuk seperti
empeng ini. Si balita hanya tinggal menghisap/menyedot termometer tersebut
sampai suhu tubuh terdeteksi oleh termometer. Hasil dari pengukuran akan tampak
pada layar kecil di bagian depan termometer. Untuk di Indonesia sendiri belum
diketahui apakah termometer jenis ini sudah tersedia atau belum. Walaupun
tampak lebih mudah digunakan, ada beberapa kekurangan dari termometer ini yaitu
termometer ini tidak dianjurkan untuk bayi usia dibawah 3 bulan & untuk
penggunaan supaya hasilnya akurat maka si balita harus menghisap termometer
tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama, sekitar 3 menit. Pada sebagian
anak-anak maka hal ini dapat menyulitkan.
16.
Termometer
Telinga Digital
Termometer telinga digital atau bisa
juga disebut termometer ‘tympanic’ menggunakan sinar infra merah untuk mengukur
suhu tubuh didalam lubang telinga. Jika digunakan secara tepat, termometer
telinga ini dapat mengukur suhu tubuh secara cepat & akurat, bahkan kadang
hanya dalam waktu beberapa detik saja. Hasil pengukuran akan tampak pada layar
kecil di bagian atas termometer. Termometer telinga ini juga ditenagai oleh
batere kecil serta sesuai untuk bayi diatas usia 3 bulan, anak-anak serta orang
dewasa. Termometer telinga digital tidak di anjurkan untuk digunakan pada bayi
usia dibawah 3 bulan karena pada usia tersebut lubang telinga bayi masih
terlalu kecil. Termometer telinga digital ini juga biasanya memiliki harga yang
lebih mahal dibandingkan termometer digital jenis lain.
Kelebihan
Termometer Telinga :
a. Cepat dalam merespon suhu tubuh.
b. Ketajaman pengukuran akurat.
c. Sudah menggunakan inframerah
Kelemahan
Termometer Telinga :
a. Sangat terpengaruh oleh kotoran
teling.
b. Keakuratan dapat terganggu oleh
posisi yang tidak benar.
17. Termometer Strip
Termometer strip mengandung cairan
Kristal yang dapat bereaksi terhadap panas. Cukup tempelkan saja termometer
tersebut pada bagian dahi, maka termometer strip tersebut akan mendeteksi suhu
tubuh melalui perubahan warna pada cairan. Termometer strip ini dapat digunakan
untuk bayi, anak-anak serta orang dewasa. Akan tetapi hasil pengukuran
termometer strip ini tidak terlalu akurat. Jadi jika anda menginginkan hasil
pengukuran yang lebih akurat, lebih baik gunakan termometer digital. Untuk di
Indonesia sendiri belum diketahui apakah termometer jenis ini sudah tersedia
atau belum.
Comments