Kimia XI: KOLOID LIOFIL dan LIOFOB 2

Berdasarkan medium pendispersinya, koloid yang mempunyai medium pendispersi cairan dapat digolongkan menjadi dua, yakni:

KOLOID LIOFIL
(lio= cairan, fil=senang)

KOLOID LIOFOB
(lio=cairan, fob=takut)
Partikel-partikel koloid dapat mengadsopsi cairan mediumnya, sehingga terbentuk selubung cairan di sekeliling partikel koloid. Jika cairannya berupa air maka istilahnya adalah hidrofil.

Contoh: Kanji, protein agar-agar, gelatin, dll.
Partikel-partikel koloid tidak mengadsorpsi cairan mediumnya. Jika cairannya berupa air maka istilahnya adalah hidrofob.

Contoh: Sol sulfida, sol-sol logam, dll.

Perbedaan antara koloid liofil dan koloid liofob dapat dilihat pada tabel berikut:
KOLOID LIOFIL
KOLOID LIOFOB
Stabil, tidak perlu stabilizer
Kurang stabil, perlu di tambahkan stabilizer.
Mudah dibuat, cukup dengan pengadukan/pemanasan.
Sukar dibuat, memerlukan metoda khusus.
Digumpalkan dengan penambahan elektrolit yang banyak.
Mudah digumpalan dengan hanya penambahan sedikit elektrolit.
Koloid bersifat reversible (tidak dapat berubah lagi)
Koloid bersifat irreversible (dapat kembali)
Efek Tyndall terlihat samar, sebab partikel lebih halus.
Efek Tyndall terlihat jelas, sebab partikel lebih jelas.
Gerak Brown cepat.
Gerak Brown lambat.
Fasa terdispersi pada umumnya zat organik.
Fasa terdispersi pada umumnya zat anorganik.
Beberapa sol liofil dapat diubah menjadi gel.
Tidak ada sol liofob yang dapat diubah menjadi gel.

Adek yang semangat ya belajarnya!

PEMBUATAN SISTEM KOLOID
A.      Cara Dispersi (Padatan/Endapan)
Pada prinsipnya adalah mendapatkan partikel koloid dengan menghaluskan partikel kasar (suspensi).

1.       Cara Mekanik = Penggerusan/ penggesekkan /penggilingan suatu zat padat.
2.       Cara Kimia (peptisasi) *dengan enzim* = Penambahan elektrolit yang mengandung ion sejenis.
3.       Elektrodispersi (cara busur Bredig) = 2 kawat yang berfungsi sebagai elektoda di celupkan ke dalam air, kemudian di antara kedua kawat diberi loncatan listrik. Sebagian logam akan mendebu ke dalam air dan terbentuklah koloid.

B.      Cara Kondensasi (Larutan)
Partikel-partikel halus (ion, atom, molekul) di gumpalkan menjadi partikel berukuran koloid.
1.       Cara Fisika = Pendinginan, penggantian pelarut (diganti ion sejenis namun dalam bentuk larutan) , pengembunan
2.       Cara Kimia =
a.       Dekomposisi rangkap: terjebak dalam air (karena air murni tidak ada campuran).
b.      Reaksi Hidrolisis:  sama-sama berupa larutan. Contoh; tinta (karbon dan air tidak terlihat jelas).
c.       Reaksi Redoks


Comments

Popular posts from this blog

Bahasa Indonesia 10 (K13) : Jawaban Pelajaran II

Bahasa Indonesia 12 K13 : Jawaban Tugas 1 hal. 8-10 Kelompok 6 (XII A 1)

Bahasa Indonesia Kelas 10 (K13) : Jawaban Kegiatan 1