Biologi 12 K13: Pertumbuhan dan Perkembangan (pada Tumbuhan)
Pertumbuhan
-
Proses biologi atau hidup yang terjadi pada
makhluk hidup yang ditandai dengan adanya penambahan jumlah ukuran (volume,
massa, tinggi, berat dan lain-lain) dan bersifat ireversibel.
-
Bersifat kuantitatif (dapat diukur dalam bentuk
angka).
-
Pengukuran menggunakan penggaris, jangka sorong
(diameter), auksanometer (pengukuran tinggi tanaman).
Pertumbuhan pada
tanaman dibagi menjadi 4 fase yakni:
1.
Fase awal (pertumbuhan secara lamban).
2.
Fase log (pertumbuhan mencapai maksimum).
3.
Fase perlambatan (pertumbuhan menjadi lambat).
4.
Fase stasioner (pertumbuhan terhenti/stabil).
Perkembangan
-
Proses menuju tercapainya kedewasaan pada
masing-masing individu.
-
Terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan
fungsi tertentu.
-
Bersifat kuantitatif (tidak dapat dinyatakan
dalam ukuran).
-
Bunga: benang sari (jantan) dan kepala putik
(betina).
Pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan, yakni:
1.
Perkecambahan.
2.
Pertumbuhan Primer.
3.
Pertumbuhan Sekunder.
Bagian-bagian bakal
tumbuhan, yakni:
1.
Embrio:
Radikula (cabang akar) dan Plumula (cabang batang).
2.
Kotiledon
/ Keping biji: terdapat cadangan makanan dan embrio.
3.
Testa
/ Kulit biji: melindungi kotiledon.
4.
Hilum:
goresan kecil pada testa.
5.
Mikrofil:
terdapat di tengah-tengah lubang hilum, biasanya berwarna hitam.
Tipe Perkecambahan:
1.
Epigeal:
kotiledon ( keping biji) terangkat
kepermukaan tanah.
2.
Hipogeal:
kotiledon (keping biji) berada di bawah permukaan tanah.
Syarat perkecambahan:
1.
Air.
Merendam biji di
dalam air berfungsi sebagai penyeleksi bibit tumbuhan sebelum proses penanaman
terjadi. Selain itu biji yang di rendam membuat kulit biji (testa) melunak yang
memudahkan keluarnya akar. Adapun kotiledon (keping biji) membengkak dan
mengaktifkan hormon serta enzim yang terdapat di dalam biji itu sendiri.
Hormon yang
aktif diantaranya adalah hormon aleuron (zat tepung) yang mensintetis enzim
amilase, kemudian menghidrolisis pati, dan kemudian mengendosperem menjadi
gula.
2.
Suhu (62,50 C – 350 C).
3.
Udara.
4.
Cahaya.
Pertumbuhan Primer
-
Pertumbuhan yang menyebabkan pemanjangan pada
ujung akar maupun ujung batang.
Pertumbuhan Sekunder
-
Pertumbuhan yang menyebabkan penambahan diameter
batang pada tumbuhan dikotil.
Faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan
FAKTOR EKSTERNAL
1.
Cahaya
-
Digunakan sebagai energi fotosintesis.
-
Berperan dalam proses pembentukan klorofil.
-
Bisa bersifat inhibitor / penghambat, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu
difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses
perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjasinya
etiolasi.
-
Etiolasi: pertambahan panjang suatu tumbuhan di
tempat gelap.
-
Cahaya mempengaruhi hormon auksin.
Tumbuhan di tempat gelap
|
Tumbuhan di tempat terang
|
Hormon auksin bekerja maksimal
sehingga tubuh tumbuhan cepat bertambah tinggi, namun warna tanaman di tempat
ini berwarna lebih pucat.
|
Hormon auksin bekerja minimum,
sehingga tumbuhan lambat bertambah tinggi, namun warna tanaman berwarna lebih
cerah.
|
Mengapa Tumbuhan
Selalu Tumbuh Kearah Matahari?
Jawab:
Karena pada
bagian sisi yang gelap/tanaman yang jarang terkena sinar matahari, hormon
auksin bekerja maksimal / lebih cepat. Pada bagian yang gelap inilah tubuh
tumbuhan di dorong oleh tubuh tumbuhan yang lebih tinggi, seolah-olah tumbuhan selalu tumbuh mengarah ke
arah matahari.
Sehingga tubuh tumbuhan yang terkena cahaya matahari hormon
auksinnya terhambat dan tumbuh ke atasnya pun juga lambat.
2.
Suhu
-
Untuk
berkembang dengan baik tumbuhan memerlukan suhu optimun (suhu ideal).
-
Suhu minimum: suhu paling rendah yang masih memungkin
untuk tumbuh.
-
Suhu maksimum: suhu paling tinggi yang masih memungkinkan untuk
tumbuh.
-
Tingkat
kisaran suhu untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah 0 – 45 derajat
Celcius.
-
Setiap
tumbuhan memiliki suhu optimum, minimum dan maksimum yang berbeda-beda.
Misalnya suhu optimun gandum antara 20 – 25 derajat Celsius, jagung antara 30 – 35 derajat celsius.
-
Suhu
sangat erat hubungannya dengan kerja enzim, jika suhu terlalu tinggi atau rendah maka enzim akan rusak atau tidak
aktif. Suhu juga mempengaruhi proses
fotosintesis, respirasi, dan transpirasi tumbuhan.
3.
Air
-
Air
adalah senyawa utama yang diperlukan oleh tumbuhan.
-
Air
berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga
kelembaban, membantu perkecambahan biji.
-
Tanpa
air reaksi kimia dalam sel tumbuhan tidak akan berlangsung dan mengakibatkan
tumbuhan mati.
4.
Oksigen
-
Sebagai proses respirasi.
Faktor Internal
1. Gen
-
Memiliki
fungsi sebagai pengendali pola pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan
mengontrol reaksi kimia di dalam sel (misal: sintesa protein).
2.
Hormon
-
Hormon
adalah regulator/pengatur pertumbuhan yang sangat esensial dan dibentuk pada
satu bagian tumbuhan.
-
Hormon
tumbuhana bersifat lebih umum dan
bekerja dengan cara yang lebih kompleks.
Macam-macam Hormon
pada Tumbuhan:
- Auksin
- Giberelin
- Sitokinin
- Gas Etilen
- Asam Absisat
- Kalin
Macam-macam hormon kalin
adalah sebagai berikut.:
- Rhizokalin: merangsang pembentukan akar
- Kaulokalin: merangsang pembentukan batang
- Anthokalin: merangsang pembentukan bunga
- Filokalin: merangsang pembentukan daun
Comments