Ekonomi: Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Tugas Ekonomi
Rahma Rosalina

K.D
1. Pembangunan Ekonomi
1.
Pengertian
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan
ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi
suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi
tak dapat lepas dari pertumbuhan
ekonomi (economic growth);
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Adapun pengertian
lain dari pembangunan ekonomi adalah
usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup bangsa yang seringkali diukur dengan
tinggi rendahnya pendapatan perkapita.
2.
Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
Menurut CONYERS & HILLS (1994) perencanaan pembangunan ekonomi adalah
suatu proses yang bersinambung
dan mencakup keputusan atau pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya
untuk mencapai tujuan tertentu pada masa yang akan datang.
Ciri-ciri dari suatu perencanaan pembangunan :
a)
Usaha yang dicerminkan
dalam rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang mantap (steady
social economic growth). Hal ini dicerminkan dalam usaha pertumbuhan ekonomi
yang positif.
b)
Usaha yang dicerminkan
dalam rencana untuk meningkatkan pendapatan per kapita.
c)
Usaha untuk mengadakan
perubahan struktur ekonomi. Hal ini seringkali disebut sebagai usaha diversifikasi
ekonomi.
d)
Usaha perluasan kesempatan
kerja.
e)
Usaha pemerataan
pembangunan sering disebut sebagai distributive justice.
f)
Usaha pembinaan
lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang kegiatan-kegiatan
pembangunan.
g)
Usaha secara terus menerus
menjaga stabilitas ekonomi.
3.
Indikator
Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang telah
dilakukan akan menghasilkan berbagai macam kemajuan yang cukup berarti. Untuk
mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi, ada beberapa indikator yang dapat
digunakan. Berikut ini adalah beberapa indikator keberhasilan pembangunan
ekonomi.
a. Pertumbuhan
Gross National Product (GNP)
GNP
atau yang sering dikenal dengan pendapatan nasional merupakan ukuran kapasitas
produksi atau barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara. Tingginya
pertumbuhan GNP ternyata belum dapat menjamin kesejahteraan penduduk.
b. Pendapatan
Perkapita
Ukuran
pendapatan nasional yang sudah memperhitungkan jumlah penduduk. Dengan
pendapatan perkapita, kita bisa membandingkan perekonomian dari waktu ke waktu.
Suatu perekonomian dikatakan berhasil jika pertumbuhan pendapatan per kapita
naik secara terus-menerus seiring dengan pertumbuhan penduduk.
c. Indeks
Kualitas Hidup dan Indeks Pembangunan Manusia
Indeks
kualitas hidup adalah indeks non-ekonomi untuk mengukur tingkat kesejahteraan
masyarakat. Indeks kualitas hidup merupakan gabungan dari tiga indikator, yaitu
:
1. Kematian
bayi (jumlah kematian bayi yang berumur di bawah satu tahun per 1000 yang lahir
pertahun).
2. Angka
harapan hidup mulai umur 1 tahun
3. Tingkat
melek huruf (dalam persentase).
Adapun Indikator
keberhasilan pembangunan ekonomi yang lain:
a.
Kekayaan rata-rata
Pembangunan dimaknai dalam arti pertumbuhan ekonomi.
Sebuah masyarakat dinilai berhasil melaksanakan pembangunan bila pertumbuhan
ekonomi masyarakat tersebut cukup tinggi. Jadi yang diukur adalah
produktivitas masyarakat atau negara tersebut tiap tahunnya. Dalam bahasa
teknis ekonominya GNP (Gross National Product ) dan PDB atau GDP (Product
Domestik Bruto atau Gross Domestic Product). Pembangunan
di sini diartikan sebgai jumlah kekayaan keseluruhan sebuah bangsa atau negara.
b. Pemerataan
Bangsa atau negara yang berhasil melakukan pembangunan
adalah bangsa atau negara selain mempunyai produktivitas yang
tinggi, tetapi penduduknnya juga makmur dan sejahtera secara relatif
merata. Tidak semua negara yang berhasil meningkatkan PNB/kapitanya berhasil
juga dalam meratakan hasil-hasil pembangunannya. Demikian juga tidak semua
negara yang masih rendah PNB/kapitanya menunjukkan ketimpangan yang tinggi
dalam hal pemerataan
c. Kualitas kehidupan
Salah satu cara untuk mengukur kesejahteraan penduduk
sebuah negara adalah dengan menggunakan tolok ukur PQLI (Physical Quality of
Life Index ). Tolok ukur ini diperkenalkan oleh Moris yang mengukur
tiga indikator yaitu:
· rata-rata harapan
hidup setelah umur satu tahun
· rata-rata jumlah
kematian bayi
· rata-rata prosentasi
buta dan melek huruf.
d. Kerusakan lingkungan
Sebuah negara yang tinggi produktivitasnya dan merata pendapatan penduduknya,
bisa saja berada dalam sebuah proses untuk menjadi miskin. Hal ini misalnya,
pembangunan yang menghasilkan produktivitas yang tinggi itu tidak mempedulikan
dampak terhadap lingkungannya. Lingkungannya semakin rusak. Kriteria
keberhasilan pembangunan yaitu faktor kerusakan lingkunagan sebagai faktor yang
menentukan.
e. Keadilan Sosial dan kesinambungan
Pembangunan yang berhasil mempunyai unsur :
· Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
· Berkesinambungan : tidak terjadi kerusakan sosial dan alam
Menurut sumber lain ada beberpa teori, antara lain
-
Teori Harrod-Domar: Tabungan dan Investasi
Teori ini mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tinggi
rendahnya tabungan dan investasi. Pada intinya, teori ini menekankan bahwa
pembangunan hanya merupakan masalah penyediaan modal untuk investasi.
4.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
Faktor- faktor yang mempengaruhi pembanguanan ekonomi ada 6 :
a.
Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM merupakan faktor kunci dalam prosesnya pembanguanan, baik tidaknya
perncanaan dan pengorganisasian, proses pengorganisasian tergantung kepada
kualitas manusia sebagai objek dan subjeknya.
b.
Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan
tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat
mempengaruhi pembanguanan suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan
baku produksi.
c.
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK)
Ilmu pengetahuan dan teknolgi meripakaan alat bagi sumber manusia
untuk mengolah sumber daya alam secara produktif.
d.
Sosial budaya
Nilai - nilai sosial budaya sangat berpengaruh terhadap proses
pembanguanan. nilai - niai tersebut dapat menjadi faktor pendorong dan dapat
pula menjadi faktor penghambat.
e.
Keadaan Politik
Sistem keadaan politik suatu negara berpengaruh terhadap keberlangsungan
proses pembanguanan.
f.
Sistem Pemerintah
Pemerintahan dengan sistem sosialis dan liberalis kedua-duanya akan
memberikan warna yang berbeda terhadap proses pembanguanan.
5.
Masalah-masalah
Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang
a. Kemiskinan
dan Keterbelakangan
Kemiskinan
dan keterbelakangan merupakan masalah yang umum terjadi di negara-negara
berkembang termasuk Indonesia. Menurut ketentuan yang dibuat oleh PBB yang
masuk dalam kategori negara miskin adalah negara yang pendapatan perkapitanya
kurang dari 1000 US$. Meski demikian saat ini masih ada sekitar 40 juta orang
Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Keterbelakangan adalah
ketertinggalan jika dibandingkan dengan pihak lain. Dibandingkan negara maju seperti
Jepang, Indonesia banyak mengalami ketertinggalan dalam berbagai
bidang.Berbagai program yang pernah diluncurkan pemerintah untuk mengurangi
angka kemiskinan di antaranya Inpres Desa Tertinggal (IDT) yang merupakan
pemberian modal kepada rakyat miskin untuk digunakan secara bergulir. Program
Jaring Pengaman Sosial (JPS) yakni program bantuan/keringanan dari pemerintah
untuk meringankan biaya-biaya kebutuhan hidup, program Proyek Penanggulangan
Kemiskinan di Perkotaan (P2KP), dan sebagainya.
b.
Pengangguran
Pengangguran
merupakan masalah utama yang banyak dihadapi oleh negara berkembang, pada
umumnya hal tersebut berkaitan erat dengan ketidakseimbangan antara laju
pertumbuhan penduduk, pertumbuhan angkatan kerja, dan perluasan kesempatan
kerja. Pertumbuhan angkatan kerja dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:
1.
Tingkat
pertumbuhan dan struktur penduduk yang berkaitan erat dengan aspek demografi.
2.
Tingkat partisipasi penduduk dalam pasar kerja
yang berkaitan erat dengan aspek sosial ekonomi.
c.
Berbagai Ketimpangan Hasil Pembangunan
Ada beberapa
persoalan yang berkaitan dengan ketimpangan hasil pembangunan. Ketimpangan
tersebut mencakup beberapa hal yaitu:
1.
Ketidakmerataan
pendapatan nasional
Menurut kriteria
Bank Dunia, porsi pendapatan nasional dinikmati oleh tiga golongan masyarakat
yaitu:
μ Golongan
berpendapatan tinggi: 20% dari jumlah penduduk.
μ Golongan
berpendapatan menengah: 40% dari jumlah penduduk.
μ Golongan
berpendapatan rendah: 40% dari jumlah penduduk.
Dengan demikian,
sebagian besar pendapatan nasional dinikmati oleh golongan berpendapatan
tertinggi.
2.
Ketidakmerataan
pendapatan regional adalah ketidakmerataan pendapatan antarwilayah khususnya
terjadi antara wilayah Jawa dengan luar Jawa, distribusi pendapatan di kalangan
lapisan-lapisan masyarakat di luar Jawa secara umum lebih baik daripada di Jawa.
3.
Ketidakmerataan
pendapatan spasial adalah ketidakmerataan yang terjadi antara penduduk yang
tinggal di daerah pedesaan dengan penduduk yang tinggal di daerah perkotaan,
pembagian pendapatan tersebut di Indonesia relatif lebih merata di daerah
pedesaan dibandingkan dengan daerah perkotaan.
4.
Kesenjangan
sosial ini pada umumnya terjadi antara orang-orang yang tinggal di desa dengan
orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan. Standar hidup orangorang kota
pada umumnya lebih baik dengan penduduk yang tinggal di desa.
6.
Kebijakan dan
Strategi Pembangunan
Kebijakan dasar pemulihan ekonomi nasional seperti yang
tercantum dalam TAP MPR RI Nomor II/MPR/2002, tentang Rekomendasi Kebijakan
untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, yang dapat diuraikan sebagai
berikut:
1.
Mempercepat pemulihan
ekonomi nasional untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
yang diikuti oleh stabilitas harga dan nilai tukar rupiah, penyelesaian utang negara,
penumbuhan kredibilitas dan kepercayaan, penciptaan lapangan kerja,
penanggulangan pengangguran, dan pengurangan kemiskinan.
2.
Memperjelas koordinasi, wewenang, dan tanggung jawab
lembaga-lembaga negara terkait dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi.
3.
Menghindari ekonomi biaya tinggi melalui penataan kelembagaan
negara, reformasi birokrasi, pemberantasan segala bentuk pungutan liar dan KKN.
4.
Memperbaiki peran negara sebagai regulator dan fasilitator dalam
kegiatan ekonomi kecuali cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak.
5.
Memperbaiki struktur perekonomian nasional dengan memperluas
partisipasi dan emansipasi masyarakat termasuk kesetaraan gender dalam rangka
mendorong dan meningkatkan perekonomian rakyat serta menata kembali sistem
distribusi kebutuhan masyarakat sebagai produsen dan konsumen untuk mendorong
peningkatan produktivitas.
6.
Pengelolaan ekonomi diprioritaskan kepada pemerataan akses
terhadap sumber daya ekonomi nasional dengan mengutamakan penyediaan
infrastruktur ekonomi yang terintegrasi, penciptaan lapangan kerja untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi, perbaikan distribusi pendapatan dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai tindak lanjutnya, maka rekomendasi kebijakan tersebut
harus dilakukan dengan dasar berikut ini:
1.
Diperlukan kemauan politik riil seluruh penyelenggara negara,
elit politik dan seluruh masyarakat untuk memberikan prioritas utama terhadap
upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
2.
Diperlukan langkah-langkah
politik dan hukum yang lebih nyata untuk terciptanya stabilitas politik dan
keamanan serta kepastian hukum sehingga tercipta iklim yang kondusif untuk
mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
3.
Diperlukan peningkatan koordinasi antara pemerintah dengan bank
sentral dalam rangka kebijakan percepatan pemulihan ekonomi nasional.
4.
Mengingat semakin mendesaknya upaya percepatan pemulihan
ekonomi, MPR RI merekomendasikan kepada presiden dan lembaga tinggi negara
lainnya untuk segera mengambil kebijakan dalam rangka percepatan pemulihan
ekonomi nasional.
K. D. 2
Pertumbuhan Ekonomi
1. Pengertian
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara
secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi.
2. Perbedaan
Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
-
Merupakan
proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
-
Tidak
memperhatikan pemerataan pendapatan.
-
Tidak
memperhatikan pertambahan penduduk.
-
Belum
tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
-
Pertumbuhan
ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi.
-
Setiap
input dapat menghasilkan output yang lebih banyak.
Pembangunan ekonomi
-
Memperhatikan
pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
-
Memperhatikan
pertambahan penduduk.
-
Meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
-
Pembangunan
ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
-
Setiap
input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan –
perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.
-
Merupakan
proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha
meningkatkan produk per kapita.
3.
Cara Mengukur
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur
dengan cara membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional, Gross National Product (GNP), tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya.
4.
Teori Pertumbuhan
Teori
pertumbuhan ekonomi menurut para ahli dapat dibagi menjadi 2, yaitu: Teori
pertumbuhan ekonomi historis dan teori pertumbuhan ekonomi klasik dan
neoklasik. Berikut penjelasannya :
a.
Teori
pertumbuhan aliran historis
-
Karl Bucher membagi pertumbuhan
ekonomi berdasarkan hubungan antara produsen dan konsumen dan membagi
pertumbuhan ekonomi menjadi 4 yaitu:
1.
Rumah tangga tertutup.
2.
Rumah tangga kota.
3.
Rumah tangga bangsa.
4.
Rumah tangga dunia.
-
Friedrich List membagi pertumbuhan
ekonomi didasarkan pada cara manusia memenuhi kebutuhannya dan jenis
pekerjaannya dan terbagi menjadi 4, yakni :
1.
Masa
berburu dan berternak.
2.
Masa
berternak dan bertani.
3.
Masa
bertani dan kerajinan.
4.
Masa
kerajinan, industri, dan perniagaan.
b.
Teori
Pertumbuhan Aliran Klasik
- Teori Klasik
- Teori Klasik
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu
pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan
terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam
bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations.
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar
sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga
kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah
tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga
perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo
ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and
Taxation.
-
Teori Neoklasik
Robert Solow
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
Q
= f (K. L. N. T)
Keterangan:
Q = output
K = modal
L = tenaga kerja
N = sumber daya alam
T = perkembangan teknologi
F = fungsi
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena
pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut.
Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
Comments